
loading...
"Sekarang sudah turun dan itu hanya seminggu naiknya," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Kendati begitu, Sri Mulyani belum bisa memperkirakan apakah konflik Amerika Serikat (AS) dan Iran akan berdampak lebih lanjut pada harga minyak dunia dan mempengaruhi asumsi harga minyak Indonesia (Indonesia crude price/ICP) di APBN 2020.
Baca Juga:
Adapun ICP di APBN 2020 diasumsikan sebesar USD63 per barel, dengan lifting minyak sebanyak 755.000 barel per hari, dan lifting gas 1,19 juta barel setara minyak per hari. "Itu masih kita hitung rata-rata setahunnya," imbuhnya.
Sebagai informasi, harga minyak dunia kembali meningkat pada perdagangan hari ini karena investor fokus pada penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama antara AS dan China, konsumen minyak utama dunia.
Membaiknya hubungan dua negara ekonomi terbesar dunia ini juga akan meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi dunia, yang berarti meningkatnya permintaan akan minyak.
Dilansir dari Reuters, harga minyak Brent International naik USD16 sen atau 0,3% menjadi USD64,36 per barel. Sementara harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) naik USD13 sen atau 0,2% menjadi USD58,21 per barel.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani: Kenaikan Harga Minyak Bersifat Sementara"
Post a Comment