
loading...
Per Januari 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jabar sebesar 0,47%. Sementara Jawa Tengah sebesar 0,09%, Jawa Timur 0,39%, dan DKI Jakarta 0,39%. Pantauan inflasi Jabar didasarkan pada IHK Gabungan meliputi 7 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya.
"Dengan inflasi Januari sebesar 0,47% sehingga laju inflasi dari tahun ke tahun, periode Januari 2020 terhadap Januari 2019 tercatat sebesar 3,41%," kata Kepala BPS Jabar Doddy Herlando, Senin (3/2).
Baca Juga:
Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Januari 2020 seluruhnya mengalami inflasi yaitu Kota Bogor sebesar 0,78%, Kota Sukabumi sebesar 0,42%, Kota Bandung sebesar 0,38%, Kota Cirebon 0,10%. Selanjutnya Kota Bekasi sebesar 0,38%, Kota Depok sebesar 0,61% dan Kota Tasikmalaya mencapai 0,17%.
Menurut dia, inflasi Jabar disebabkan oleh 11 kelompok pengeluaran. Tertinggi disebabkan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 1,54%. Dari kelompok itu, tembakau atau rokok menjadi pemicu inflasi, sekitar 3,36%.
Sementara Kelompok Pakaian & Alas Kaki andil sebesar 0,15%; Kelompok Perumahan, Air, Listrik serta Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,10%. Selanjutnya Kelompok Perlengkapan, Peralatan & Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,09%; Kelompok Kesehatan sebesar 1,08% dab Kelompok Informasi, Komunikasi, & Jasa Keuangan sebesar 0,08%.
Sedangkan Kelompok Rekreasi, Olahraga, & Budaya sebesar 0,49%; Kelompok Pendidikan sebesar 0,10%; Kelompok Penyediaan Makanan & Minuman/ Restoran sebesar 0,45% dan Kelompok Perawatan Pribadi & Jasa Lainnya sebesar 0,39%. "Sementara yang mengalami deflasi yaitu Kelompok Transportasi sebesar 0,35 persen," jelas Doddy.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Inflasi Jabar Awal Tahun Tertinggi di Pulau Jawa, Ini Penyebabnya"
Post a Comment