loading...
Sambung Perry menjelaskan, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga belum kuat dan tercatat sedikit menurun dari sebesar 6,72% (yoy) pada November 2019 menjadi 6,54% (yoy) pada Desember 2019. "Ke depan, fungsi intermediasi akan terus didorong sehingga dapat menopang momentum pertumbuhan ekonomi," ungkapnya di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Lebih lanjut Ia memperkirakan laju kredit pada 2020 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 9%-11% atau sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya pada kisaran 10%-12% sejalan dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020. "Pertumbuhan kredit 2021 diprakirakan kembali meningkat pada kisaran 10%-12% didorong oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Baca Juga:
Sementara itu DPK pada 2020 dan 2021 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 8%-10%. "Bank Indonesia tetap menempuh kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan memperkuat koordinasi dengan otoritas terkait sehingga dapat tetap menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong fungsi intermediasi perbankan," jelas dia.
Ditekankan oleh BI bahwa stabilitas sistem keuangan tampaknya masih terjaga. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Desember 2019 yang tinggi yakni 23,31%.
Sedangkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) juga tetap rendah yakni 2,53% (gross) atau 1,18% (net). "Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, meskipun fungsi intermediasi perbankan terus menjadi perhatian," paparnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perry Warjiyo Soroti Pertumbuhan Kredit Masih Rendah"
Post a Comment