loading...
"Keputusan BI menurunkan suku bunga mengindikasikan BI cukup pede dengan nilai tukar rupiah. BI yakin tekanan terhadap rupiah tidak akan besar, walaupun suku bunga acuan diturunkan," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Lebih lanjut Ia menerangkan, keputusan BI dalam menurunkan suku bunga juga dikarenakan dampak negatif wabah corona terhadap pertumbuhan. Tetapi mengenai proyeksi pertumbuhan sendiri perlu direvisi atau tidak akan sangat bergantung kepada response kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan BI.
Baca Juga:
"Sektor-sektor yang terdampak wabah corona cukup luas yang jelas adalah sektor pariwisata dan turunannya seperti transportasi, hotel hingga restoran. Lalu juga usaha atau industri oleh-oleh serta kerajinan," paparnya.
Sambung dia menambahkan, wabah virus corona juga berdampak kepada sektor manufaktur karena produksi terhambat setelah pasokan barang bahan baku dari China terganggu. Demikian juga barang komoditas yang permintaan ya di pasar global menurun dan menyebabkan harga jatuh.
Sambung Piter mengutarakan, ekspor nasional juga menurun dengan dampak lebih lanjut adalah income masyarakat akan turun demikian juga dengan konsumsi. Sementara investasi asing berpotensu terhenti akibat corona. Jadi bisa dibayangkan besarnya dampak negatif virus corona terhadap konsumsi dan produksi, investasi hingga aliran modal asing. "Untuk mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, BI saya kira mencoba melonggarkan likuiditas," jelasnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Perkasa Bikin BI Pede Turunkan Suku Bunga Acuan Lagi"
Post a Comment