Jumlah insinyur Indonesia menjadi yang terendah di ASEAN, rasio insinyur Indonesia saat ini hanya 3.038 orang per satu juta penduduk, kalah dari Myanmar 3.844 dan Vietnam 8.917 bahkan terpaut jauh dari Singapura yang mencapai 28.235 insinyur per satu juta penduduk.
Perlu upaya semua pihak, termasuk swasta, BUMN dan pihak terkait lainnya untuk membantu pemerintah mengejar ketertinggalan tersebut. Termasuk pula memenuhi kebutuhan tenaga ahli untuk pembangunan di segala bidang yang tengah dikebut saat ini. Salah satu upaya yang bisa ditempuh yakni melalui kegiatan kepedulian perusahaan (CSR).
"Melalui kepedulian perusahaan (CSR) yang berkesinambungan ini kami berharap anak-anak muda berprestasi dari pelosok Indonesia memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dan mengejar cita-cita mereka khususnya di bidang STEM," ujar CEO Sinarmas Agro Resources And Technology (SMART) Susanto Yang, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Program ini juga diharapkan membuka kesempatan bagi para anak-anak perempuan dari desa binaan di pelosok nusantara untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan ke universitas, terutama di bidang-bidang studi STEM yang hingga kini masih belum banyak diambil oleh para mahasiswi.
Padahal, menurut UNESCO, jurusan STEM merupakan pekerjaan yang akan banyak dicari di masa depan (job of the future) yang dapat mendorong kesejahteraan individu dan masyarakat sekitarnya, melalui inovasi dan kreativitas.
"Karenanya kami berharap anak-anak perempuan turut terpacu mendalami STEM melalui kesempatan seperti ini," imbuh dia.
SMART sendiri kali ini menyalurkan beasiswa kepada masyarakat lokal di sekitar lokasi operasional perusahaan. Program ini akan berjalan hingga proses perekrutan terakhir di 2020 dengan total bantuan dana lebih dari Rp2,8 miliar yang diberikan kepada 40 siswa.
Pada putaran pertama, lanjut dia, beasiswa diberikan kepada enam siswa berprestasi dari Kabupaten Kapuas Hulu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Penyerahan beasiswa dilakukan di kantor perwakilan perusahaan di Pontianak, hari ini.
Ada enam siswa yang mendapatkan beasiswa, yakni Alda Elfiana dari Desa Marsedan Raya dengan jurusan kuliah Kesehatan Lingkungan, Lina dari Desa Menapar dengan jurusan kuliah Teknik Mesin, Septiana Rita dari Desa Menapar dengan jurusan kuliah Teknik Mesin.
Kemudian, Susiana Ikat dari Desa Menapar dengan jurusan kuliah Teknik Mesin, Yunus Sawang Budiman dari Desa Tua Abang dengan jurusan kuliah Teknik Pertanian, Sahrul Gunawan dari Desa Madang Permai dengan jurusan kuliah Teknik Mesin.
Masing-masing siswa memperoleh bantuan dana sebesar Rp64 juta yang akan digunakan untuk biaya kuliah, perlengkapan kuliah, dan juga biaya hidup. Selain pemberian dana, para calon siswa akan mendapatkan bimbingan belajar selama enam bulan yang meliputi persiapan tes 1-3 bulan dan uji coba seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak tiga kali.
Hal ini dilakukan untuk membantu para calon siswa mendapatkan nilai yang cukup untuk diterima di universitas negeri setempat. "Setelah siswa diterima dan mulai berkuliah, perusahaan akan melakukan pendampingan selama 3-6 bulan untuk membantu para siswa beradaptasi," tuturnya.
Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1272604/34/dorong-studi-stem-sinarmas-agro-beri-beasiswa-rp28-m-1515586720Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dorong Studi STEM, Sinarmas Agro Beri Beasiswa Rp2,8 M"
Post a Comment