
loading...
Dalam Rakorpusda, juga dibahas mengenai penerapan kawasan khusus untuk mengoptimalisasi kawasan industri untuk meningkatkan sektor perekonomian dalam negeri. Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengakui bahwa stabilitas makro ekonomi harus terjaga untuk membuat perekonomian di Indonesia meningkat lebih pesat.
"Kami menyelenggarakan Rapat Koordinasi dengan pemerintah dan pemerintah daerah selama lima tahun terakhir dan dalam kesempatan ini, BI bersama Menko dan Mendag menyepakati bersama stabilitas makro ekonomi dan perekonomian yang kuat dalam membangun ekonomi Indonesia berkelanjutan dan berimbang. Upaya itu didukung dengan surplus meraca perdagangan," ujar Agus di Batam, Jumat (13/4/2018).
Lebih lanjut Agus Marto menerangkan yang menjadi fokus awal yakni percepatan Industri proyek padat karya. Lantaran, dengan meningkatkan pengembangkan sektor industri hulu dapat mendorong investasi berorientasi ekspor
"Mempercepat industri proyek padat karya dan pembangunan hulu serta akses manufaktur untuk bisa mendorong industri nasional dan perluasan akses pasar. Serta mendorong industri orientasi ekspor di daerah ditambah insentif fiskal," paparnya.
Kerana itu, Ia menekankan bahwa biaya logistik Indonesia bakal diturunkan dalam meningkatkan infrastruktur serta memperpecat industri 4.0 agar mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Untuk menurunkan biaya logistik dalam meningkatkan infrastrktur harus dalam mempercepat Industri 4.0 dan perdagangan Muliteralteral dalam mempertimbangkan kepentingan nasional," tukasnya.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI, Pemerintah Pusat dan Daerah Kembangkan Industri Berorientasi Ekspor"
Post a Comment