
loading...
Moody’s menyatakan faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut adalah kerangka kebijakan yang kredibel dan efektif yang dinilai kondusif bagi stabilitas makroekonomi. Peningkatan cadangan devisa dan penerapan kebijakan fiskal dan moneter yang berhati-hati tersebut memperkuat ketahanan dan kapasitas Indonesia dalam menghadapi gejolak eksternal.
Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution menilai kenaikan peringkat yang diberikan Moody's merupakan sebuah pengakuan yang realistis.
Menurut Darmin, salah satu penjelasan Moody's) antara lain secara moneter. Indonesia dinilai punya kemampuan adaptif terhadap situasi sehingga punya ketahanan moneter. "Artinya kita cukup resilient, artinya bisa dikendalikan. Di bidang fiskal juga sama. Punya kemampuan adaptif terhadap situasi," ujarnya di Batam, Sabtu (14/4/2018).
Dan kenaikan peringkat utang Indonesia menunjukkan pemerintah Indonesia mengelola utang dengan baik. Dan tidak menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Mereka sudah mengkaji. Artinya apa? Paling tidak yang bisa saya katakan adalah lembaga rating internasional saja percaya. Aneh kalau ada orang (di dalam negeri) yang tidak percaya," ujarnya.
Terkait soal pengelolaan utang, Darmin menjelaskan, diantara negara-negara investment grade, Indonesia itu negara yang paling rendah utangnya terhadap PDB. Di bawah 30% dari PDB. Sementara negara lain ada yang di atas 35%, bahkan 39% dari PDB mereka.
"Pokoknya mereka bilang di bawah rata-rata negara yang investment grade. Sehingga dianggap cukup. Ke depannya, mereka masih percaya. Utang pun komentarnya sangat positif," tukasnya.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Darmin: Lembaga Internasional Saja Percaya, Masak Kita Tidak"
Post a Comment