
loading...
Melansir dari CNBC, Senin (11/6/2018), perusahaan teknologi Vybes menyewa warga AS Dennis Alan yang memiliki kemiripan wajah dengan Donald Trump dan warga negara Australia keturunan China, Howard X yang berperawakan mirip Kim Jong Un. Keduanya didaulat untuk mempromosikan aplikasi mobile dari Vybes.
Vybes mengadakan acara peluncuran aplikasi tersebut di salah satu pusat perbelanjaan di Singapura. Mereka yang ingin mengunduh aplikasi tadi harus membayar biaya untuk selfie dengan salah satu atau kedua tokoh imitasi tersebut.
Direktur Pemasaran Vybes Hannes Santana mengatakan, perusahaan memutuskan untuk menyewa tokoh imitasi ke Singapura karena Trump dan Kim Jong Un mempunyai pengaruh besar di dunia. Lebih dari ribuan orang mengunduh aplikasi tersebut dan sebanyak 500 foto selfie dijual melalui aplikasi dalam waktu sekitar tiga jam.
Selain Vybes, perusahaan mata uang digital PotCoin juga mengambil untung, dengan mensponsori mantan bintang basket NBA Dennis Rodman untung datang ke Singapura. Bekas bintang Chicago Bulls ini dikenal dekat dengan Kim Jong Un dan bersahabat dengan Donald Trump. Dalam cuitannya baru-baru ini, Rodman menulis akan memberi dukungan apa pun yang diperlukan bagi Trump dan Kim.
Sementara itu, perusahaan restoran cepat saji KFC di Singapura, membuat menu ayam goreng bertajuk “Four Peace Meal”. Dan restoran Meksiko yang berbasis di Singapura, Lucha Loco membuat taco khusus bernama “El Trumpo” dan “Rocket Man”. General Manager Loco Group di Singapura, Will Leonard mengatakan, restoran ini membanderol SGD10 untuk seporsi tacos sejak Senin pagi waktu Singapura. Dan menurut dia, menu ini laris manis oleh pelanggan.
Adapun Zach Wen, pemilik OSG Bar + Kitchen di Singapura, membuat hidangan tradisional Singapura yaitu nasi lemak dengan sentuhan Korea dan Amerika. Menu nasi lemak ini diberi nama Harmony Nasi Lemak. Wen menambahkan hidangan ini diberi harga SGD21 per porsi, dimana banyak orang tertarik untuk mengambil foto menu dan membelinya.
“Menu ini bukan untuk mengambil keuntungan, tapi saya ingin menyebarkan harmoni dari menu ini,” ujarnya. Nasi lemak ini dipadukan dengan daging sapi dari AS dan kimchi, hidangan khas Korea.
Selain restoran, bisnis perhotelan di Singapura juga mendulang untung dari pertemuan Trump dengan Jong Un. Royal Plaza Scotts, sebuah hotel di distrik perbelanjaan Singapura menjelaskan terjadi peningkatan 20% pemesanan sejak pertemuan ini diumumkan pada April lalu.
General Manager Royal Plaza Scotss Patrick Fiat mengatakan, banyak pemesanan datang selama akhir pekan dengan tingkat hunian menjadi 90%. Hotel ini sendiri berjarak 15 menit berjalan kaki dari Hotel Shangri-La Singapura, tempat Donald Trump diperkirakan menginap, dan hanya 10 menit berjalan kaki ke Hotel St. Regis, tempat Kim dilaporkan menginap.
Untuk memeriahkan acara, Royal Plaza juga membuat burger kimchi khusus yang hanya akan dijual selama satu minggu. Hidangan ini baru diluncurkan pada Jumat pekan lalu, namun kata Fiat, permintaan burger khusus ini telah meningkat sebesar 20%.
Tidak dipungkiri geliat bisnis di Singapura memperoleh keuntungan dari pertemuan Trump dan Jong Un. Pasalnya Negeri Singa Merlion ini juga mengeluarkan biaya besar dari penyelenggaraan peristiwa bersejarah tersebut.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan kepada media setempat pada hari Minggu kemarin, pertemuan Trump dengan Kim Jong Un menelan biaya SGD 20 juta atau setara Rp208,82 miliar (kurs Rp10.441 per SGD) untuk menjadi tuan rumah.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelaku Bisnis di Singapura Mengambil Untung dari Pertemuan Trump-Jong Un"
Post a Comment