loading...
Mewakili Menteri Sosial Idrus Marham, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menyerahkan piagam tersebut kepada Uswatun dan tiga orang penerima PKH lainnya yang juga telah dinyatakan tergraduasi secara mandiri.
Graduasi Mandiri atau keluar dari kepersertaan PKH secara sukarela, merupakan bentuk kesadaran diri dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah sejahtera. Hal tersebut dikarenakan Keluarga Penerima Manfaat mengalami peningkatan ekonomi.
Perempuan berjilbab ini mengisahkan mendapat bansos PKH pada tahun 2016. Saat itu ia telah memulai usaha merangkai bunga untuk pengantin di rumahnya namun belum berkembang karena terbentur modal yang minim.
"Sejak mendapatkan PKH, uangnya saya gunakan untuk biaya sekolah anak-anak. Sementara uang yang tadinya untuk biaya sekolah saya sisihkan untuk menambah modal usaha," katanya.
Setahun berselang, ia bisa membeli freezer untuk menyimpan bunga rampai. Produksinyapun terus meningkat seiring pesanan yang semakin banyak. Uswatun kini telah memiliki 10 orang pegawai untuk membantu memenuhi pesanan bunga rangkai.
Selain Uswatun, penyerahan penghargaan secara simbolis juga diberikan kepada Yuliatin, Diana Kusnarti, Jamaliyah atas prestasi yang sama. Mereka telah memiliki berbagai usaha rumahan dengan omzet yang cukup menggembirakan. Ada yang memiliki usaha laundry pakaian, produksi bawang goreng, dan toko kelontong.
"Kisah Ibu Uswatun ini merupakan kebahagiaan bagi pemerintah khususnya Kementerian Sosial, Pemerintah Kota Banjarmasin, dan segenap SDM PKH. Pencapaian ini patut kita apresiasi dimana atas kerja keras semua pihak, ada prestasi yang dicapai, yang didukung atas kesadaran ibu-ibu KPM kini mereka telah sejahtera dan mandiri," kata Dirjen usai menyerahkan piagam penghargaan kepada Uswatun.
Dirjen juga mengapresiasi peran Pendamping PKH yang mampu mengantar KPM PKH menjadi mandiri secara ekonomi. Dengan demikian maka Pendamping PKH telah mewujudkan tujuan PKH yakni menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian KPM telah tercapai.
"Sebagaimana arahan Menteri Sosial dalam setiap pertemuan dengan Pendamping PKH bahwa tugas Saudara tidak hanya sekedar mengurus bansos. Pendampingan difokuskan pada upaya mendorong kemandirian dan bagaiamana PKH dapat dimanfaatkan dengan baik. Semoga kesuksesan Pendamping Ibu Uswatun dapat menginspirasi Saudara semua," harapnya.
Melukis Bersama
Selain menyerahkan piagam penghargaan, Dirjen juga menyerahkan penghargaan kepada anak-anak berprestasi yang merupakan anak-anak dari penerima PKH. Sebanyak 10 anak mendapatkan penghargaan atas beragam prestasi yang mereka torehkan. Di antaranya Nur Baiti peraih penghargaan lomba melukis untuk SDLB tingkat provinsi dan nasional, Aisyah penerima beasiswa Bidik Misi 2018 di Universitas Lambung Amangkurat, Joko Pramono peraih penghargaan Juara II Kejuaraan Tinju Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Melihat Nur Baiti, Dirjen yang juga hobi melukis ini kemudian menantangnya untuk melukis bersama. Bermodalkan kertas polos ukuran A5 dan spidol hitam, keduanya mulai melukis. Setelah beberapa saat lamanya, keduanya menyelesaikan lukisan. Nur Baiti melukis wajah, sementara Harry menggambar pemandangan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sukses Usaha Rangkai Bunga Pengantin, Uswatun Raih PKH Sejahtera Mandiri"
Post a Comment