loading...
Rizal menjelaskan, langkah yang diambil pemerintah memang cukup banyak. Namun, paling penting yakni dengan menaikkan suku bunga Bank Indonesia atau BI rate.
"Satu-satunya langkah utama adalah BI menaikkan suku bunga. Tapi kalau terlalu tinggi, pertumbuhan ekonomi yang 5% bakal anjlok ke 4,5%," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Menurutnya, jika suku bunga BI naik lagi maka semakin berisiko ke kredit perbankan yang banyak macet. Fund manager juga dinilainya mulai menghindari membeli obligasi korporasi.
"Kredit macet di bank pasti semakin tinggi. Kebanyakan fund manager enggak mau lagi membeli corporate bond karena risiko tadi," kata Rizal.
Sementara, Rizal mengungkapkan, langkah lainnya yakni di Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani disebutnya telah mengambil keputusan menaikkan pajak yang tidak perlu.
"Itu contoh kebijakan terbaru, menaikkan tarif pajak (impor) 2,5% sampai 7,5% untuk 1.147 komoditas. Tapi kebanyakan itu komoditas ecek-ecek. Lipstik, baju, sabun yang enggak penting amat, yang total impornya hanya USD5 miliar dan kebanyakan menyentuh pengusaha kelas menengah," pungkasnya.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Rate Naik, Rizal Ramli Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 4,5%"
Post a Comment