Search

Rupiah Anjlok Makin Parah di Akhir Sesi, Pounds Tak Berdaya

loading...

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, Kamis (27/9/2018) berakhir anjlok semakin dalam untuk mendekati level Rp15.000/USD. Tren pelemahan rupiah dalam beberapa hari terakhir mengiringi laju USD tak tertaham ketika Poundsterling tak berdaya.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore anjlok sangat dalam ke level Rp14.920/USD dibandingkan penutupan sebelumnya Rp14.900/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.880 hingga Rp14.925/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah akhir sesi juga memburuk di posisi Rp14.935/USD untuk terus memperlihatkan sinyal kejatuhan dibandingkan sebelumnya. Posisi ini merosot tajam dibandingkan tengah pekan kemarin.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau dengan berada pada level Rp14.919/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah sedikit membaik dari posisi perdagangan sebelumnya Rp14.938/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg terlihat masih tak berdaya, pada perdagangan spot exchange terjun bebas ke level Rp14.922/USD dibandingkan kemarin Rp14.910/USD. Rupiah di perdagangan menjelang akhir pekan bergerak di kisaran Rp14.887-Rp14.927/USD.

Di sisi lain mata uang Inggris jatuh pada perdagangan, Kamis ketika penguatan dolar meluas setelah kenaikan suku bunga AS alias Fed rate. Investor sendiri menunggu lebih banyak kabar positif seputar negosiasi Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) untuk menjadi dukungan terhadap ekonomi.

Poundsterling jatuh lebih dari sepertiga menjadi 1,3109 terhadap USD dan menuju posisi terendah dalam satu pekan dari 1,3042 pada pekan lalu. Terhadap euro, mata uang Inggris secara luas mendatar di posisi 89,23.

Keterpurukan euro terimbas kabar bahwa pertemuan anggaran Italia kemungkinan akan ditunda, hal tersebut mengkhawatirkan para pelaku pasar bahwa defisit akan terdorong lebih besar. Euro jatuh setengah persen ke level 1,1685 saat melawan USD, atau menjadi terlemah sejak 20 September.

Berkat tergelincirnya euro, kenaikan dolar terus bertambah ditambah setelah kenaikan suku bunga Federal Reserve. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik lebih tinggi 0,4% menjadi 94,529.

(akr)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi dong https://ekbis.sindonews.com/read/1341787/32/rupiah-anjlok-makin-parah-di-akhir-sesi-pounds-tak-berdaya-1538044856

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Anjlok Makin Parah di Akhir Sesi, Pounds Tak Berdaya"

Post a Comment

Powered by Blogger.