
loading...
Indef memperkirakan BI tetap mempertahankan suku bunga acuan di 6%. "BI diperkirakan akan tetap menahan bunga acuan pada level 6%. Biasanya BI akan mengikuti Fed rate, untuk tahun ini Fed diperkirakan hanya naikan bunga acuan dua kali atau dovish," terang Ekonom Indef Bhima Yudisthira saat dihubungi oleh SINDOnews di Jakarta.
Sambung dia menerangkan, pelemahan ekonomi global yang terjadi pada 2019 dan rendahnya harga komoditas menjadi alasan dari kenaikan bunga yang tidak terlalu agresif hingga akhir 2019.
Baca Juga:
"Rupiah juga masih terjaga dirange kurs BI sehingga tidak membutuhkan intervensi melalui kenaikan bunga. Sementara itu BI ingin menjaga situasi ekonomi dalam negeri tetap kondusif karena kenaikan bunga di 2018 lalu membuat biaya pinjaman dunia usaha naik dan memperlambat perekonomian domestik," tandasnya.
Sebelumnya Ia menilai langkah BI menahan bunga acuan sudah tepat, dalam mengantisipasi Fed rate atau suku bunga AS yang baru ditetapkan. Seperti diketahui The Fed alias Bank Sentral AS kembali menaikkan suku bunga untuk melengkapi empat kali sepanjang tahun 2018.
"Jadi BI masih punya ruang untuk menyesuaikan suku bunga tahun depan (2019). Ibaratnya menghemat amunisi. Sementara untuk stabilisasi kurs rupiah masih ada cadangan devisa yang naik menjadi USD117 Miliar di November," ujar Bhima
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Diragukan Bakal Kerek Suku Bunga Acuan di Awal Tahun"
Post a Comment