
loading...
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perkembangan harga tetap terkendali. Pasalnya bank sentral meramal inflasi secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) pada November 2019 sebesar 3,04% atau lebih rendah ketimbang realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,13%. "Ini menunjukkan bahwa inflasi sampai November masih rendah dan terkendali," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Adapun komoditas yang mengalami penurunana harga pada bulan ini adalah cabai merah dan cabai rawit, masing-masing sebesar 0,07% dan 0,02%. Secara year to date (ytd), inflasi November 2019 diperkirakan sebesar 2,41% .
Baca Juga:
Biasanya, sebut Perry, menjelang akhir tahun inflasi merangkak naik. Sesuai pola musimannya, tren kenaikan harga terjadi lantaran memasuki hari besar keagamaan. "Kalau ada kenaikan inflasi November dan Desember sesuai pola musiman. Kami meyakini inflasi masih rendah dan terkendali, akhir tahun 3,1% (yoy)," jelasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,02% (mtm) pada Oktober 2019. Sebagian besar inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok pengeluaran seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,45% .
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08%; kelompok sandang 0,08%, kelompok kesehatan 0,30%; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,10%.
(ind)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gubernur BI: Inflasi Pekan Ketiga November Sentuh 0,18%"
Post a Comment