
loading...
Potensi UKM Indonesia dapat dilihat dari angka kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) yang sudah mencapai 60,23%. Kemudian, jumlah pelaku usahanya yang sudah melebihi 64 juta.
"UKM kita harapkan bukan hanya berfungsi sebagai tulang punggung, tetapi juga menjadi ujung tombak perekonomian nasional," ujar Teten di Gedung SMESCO Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Baca Juga:
Untuk itu, kata dia, pemerintah menargetkan nilai ekspor produk UKM, yang hari ini hanya 14,5% meningkat menjadi 30% pada tahun 2024. Angka ini diakuinya cukup fantastis. Namun, Teten optimis, terlebih apabila pemerintah, pelaku usaha, akademisi, forum komunitas, asosiasi profesi, institusi pembiayaan dan pemangku kepentingan lainnya bekerja sama, maka cita-cita itu akan mampu dicapai.
Untuk itu, kata dia, potensi UMKM nasional harus diiringi dengan perencanaan dari skema usaha berkelanjutan, model bisnis yang taktis, pengembangan ekosistem, moderasi seluruh stakeholders, keterhubungan dengan supply chain, bahkan sampai dengan global value chain.
"Saat ini, strategi dimulai dengan berkumpulnya semua pihak untuk fokus menggerakkan dan memajukan SMESCO sebagai Center of Excellence dan Commercial Hub dari UKM Champion Indonesia," ungkap Teten.
Ia berharap agar SMESCO semakin ramai pengunjungnya dan dapat terus memfasilitasi para pelaku UKM dengan aneka program dan kontennya. SMESCO, tegas dia, dapat menjadi simbol kerja sama lintas stakeholder dari UKM Indonesia yang akan mengantarkannya ke pasar global dan memenanginya.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Targetkan Nilai Ekspor Produk UKM Capai 30% di 2024"
Post a Comment