loading...
Adapun dari sejumlah proyek tersebut produksinya diproyeksikan mencapai 7.200 barel per hari (bph) dan gas mencapai 520 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). “Tahun ini kami melaporkan akan ada 12 proyek berproduksi,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Menurut dia keberadaan produksi tersebut penting untuk mencapai target lifting migas tahun ini. Adapun target lifting pada 2020 ditetapkan sebanyak 755 ribu barel oil per day (bopd) dan gas sebanyak 1.191 barel oil equivalent per day (boepd).
Baca Juga:
Sementara itu, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menambahkan, seluruh proyek migas tersebut diharapkan mulai berproduksi pada kuartal III/2020. Supaya proyek dapat berjalan lancar pihaknya terus memperketat pengawasan. “Pengawasan dan pengendalian akan lebih intens, serta ikut turun ke lapangan demi menyelesaikan kendala,” kata dia.
Berdasarkan data SKK Migas, 12 proyek yang dijadwalkan beroperasi sebagai berikut:
1. Proyek Bukit Tua Pashe-3
Proyek ini dikerjakan oleh Petronas Carigali Ketapang III Ltd dengan kapasitas fasilitas produksi 31,5 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) dan estimasi produksi 31,5 mmscfd. Saat ini operator dalam tahapan pengerjaan engineering, procurement, dan construction (EPC).
2. Proyek Grati Pressure Lowering
Dikerjakan oleh Ophir Indonesia (Sampang) Pty. Ltd. dengan kapasitas fasilitas produksi 30 mmscfd dan estimasi produksi 30 mmscfd. Tahapan saat ini yakni pengerjaan EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Maret 2020.
3. Proyek Buntal-5
Dikerjakan oleh Medco Energi dan dijadwalkan akan berproduksi pada Maret 2020. Sama dengan Bukit Tua Pashe-3, awalnya proyek ini masuk dalam daftar proyek onstream tahun lalu namun terpaksa tak dapat beroperasi. Hal ini lantaran rig untuk pengeboran proyek tidak kunjung datang karena masih digunakan di Vietnam.
4. Proyek Sembakung Power Plant
Dikerjakan oleh PT Pertamina EP dengan tahapan saat ini yakni pengerjaan EPC. Proyek ini dijadwalkan beroperasi pada Februari 2020.
5. Proyek Randu Gunting
Dikerjakan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) Randu Gunting dengan kapasitas fasilitas produksi 5 mmscfd dan estimasi produksi 3 mmscfd. Tahapan saat ini yakni pengerjaan Front End Engineering Design (FEED) atau desain detail rekayasa dan dijadwalkan berproduksi Mei 2020.
6. Proyek Kompresor Betung
Dikerjakan oleh PT Pertamina EP dengan kapasitas fasilitas produksi 15 MMscfd dengan estimasi mencapai 15 MMscfd. Tahapan yang saat ini dilakukan oleh operator yakni pengerjaan EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juni 2020.
7. Proyek Malaca Strait Phase-1 (EPF)
Dikerjakan oleh EMP Malaca Strait dengan kapasitas fasilitas produksi 3000 bopd dan estimasi produksi 3000 bopd. Tahapan saat ini yakni proses tender dan dijadwalkan berproduksi pada Juni 2020
8. Proyek Meliwis
Dikerjakan oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty.Ltd. dengan kapasitas fasilitas produksi 20 mmscfd dan estimasi produksi sekitar 20 mmscfd. Tahapan saat ini yakni EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juni 2020.
9. Proyek Cantik
Digarap oleh PT Sele Raya Belida II dengan kapasitas fasilitas produksi 2,5 mmscfd dan estimasi produksi sekitar 2,5 mmscfd. Tahapan saat ini yakni EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juli 2020.
10. Proyek Kompresor LP-MP SKG-19
Dikerjakan oleh Pertamina EP dengan kapasitas fasilitas produksi 150 mmscfd dan estimasi produksi sekitar 150 mmscfd. Tahapan saat ini yakni EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Juli 2020.
11. Proyek Peciko 8A
Digarap oleh Pertamina Hulu Mahakam dengan kapasitas fasilitas produksi 8 mmscfd dan estimasi produksi sekitar 8 mmscfd. Tahapan saat ini yakni EPC dan dijadwalkan berproduksi pada Agustus 2020.
12. Proyek Merakes
Dikelola oleh Eni East Sepinggan Ltd. Proyek ini ditargetkan onstream pada September 2020 dengan kapasitas fasilitas 400 mmscfd dan estimasi produksi 360 mmscfd.
(ind)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "12 Proyek Migas Akan Beroperasi Tahun 2020, Ini Rinciannya"
Post a Comment