
loading...
"Saya suruh pokonya dua tahun, katanya itu dipercepat,” ungkap Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kemenko Maritim, Jumat (31/1/2020).
Percepatan Blok Rokan menjadi urgen, lantaran bakal menjadi salah satu tulang punggung lifting minyak Indonesia yang sejauh ini tidak juga menemui titik temu. Pertamina menyebut PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) belum memberikan hasil kajian EOR, meski Pertamina baru bisa mengelola di Agustus 2021. Kajian EOR memakan waktu 4 tahun, dan formulanya tidak masuk cost recovery.
Baca Juga:
Luhut meminta agar formula yang digunakan tetap milik Chevron meski tidak masuk ke dalam cost recovery. Menurutnya hal ini harus dibicarakan, dimana terang Luhut bisa juga dengan skema business-to-business (B2B). “Saya bilang tadi supaya dibicarakan daripada nyari-nyari yang lain,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan negosiasi business to business Pertamina seharusnya tidak perlu membeli hak partisipasi dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Blok Rokan. Pihaknya berharap Pertamina dapat memulai pengeboran di Blok Rokan pada bulan ini. "Pertamina seharusnya bisa masuk dulu," ungkap Arifin.
(akr)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Transisi Blok Rokan Mandek, Menko Luhut Minta Percepat"
Post a Comment