loading...
"BI akan menahan suku bunga acuan karena tingkat inflasi cenderung terkendali di target sasaran inflasi BI, dengan mempertimbangkan konsumsi yang masih terjaga," ujar Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Sementara itu, nilai tukar rupiah cenderung menguat, meski tipis yaitu 0,2% di sepanjang Februari ini. Hanya saja, volatilitas rupiah cenderung meningkat, dimana one-month implied volatility sepanjang Februari meningkat menjadi 5,4% dari rata-rata bulan Januari yang tercatat 5,0%.
Baca Juga:
"BI diperkirakan masih mengevaluasi dampak penurunan suku bunga acuannya pada tahun lalu, mengingat penyesuaian suku bunga kredit perbankan pada tahun lalu belum optimal," katanya.
Josua menambahkan BI masih mengantisipasi arah kebijakan moneter bank sentral global merespon perkembangan covid-19 yang berpotensi berpengaruh terhadap perekonomian global apabila durasi dari outbreak covid-19 cukup panjang.
Selain itu, mempertimbangkan arah suku bunga The Fed yang diperkirakan bertahan di level 1,5%-1,75% hingga akhir tahun 2020, sehingga ruang penurunan suku bunga acuan BI cenderung semakin terbatas.
(ven)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5%"
Post a Comment