loading...
"Trennya tahun ini akan sama, dimana terjadi perbaikan CAD tapi belum mencerminkan kualitas yang baik. Adanya virus corona dan perang dagang, arus impor dari China juga terganggu," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (10/2/2020).
Dia melanjutkan, perbaikan defisit transaksi berjalan di 2019 lebih disebabkan penurunan impor bahan baku dan barang modal secara tajam. Kendati demikan akan memberikan sinyal industri manufaktur melambat. "Sinyal industri manufaktur melambat. Sementara kinerja ekspor belum menunjukkan pemulihan," jelasnya.
Baca Juga:
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal IV/2019 tercatat sebesar USD8,1 miliar setara 2,84% dari PDB, ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat.
Meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas terutama dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas di tengah kinerja ekspor nonmigas yang belum kuat.
(ind)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indef: Tren Defisit Transaksi Berjalan 2020 Bakal Stagnan"
Post a Comment