loading...
"Kita tetap fokus menyelesaikan ini, 2021 akhir sudah beroperasi. Jadi saya tadi bicara dengan tim PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak masalah, kita bisa optimalkan," kata Menhub Budi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/2/2020).
Menhub menyebut masih ada sebidang tanah di daerah Bandung yang sedang dalam tahap konsinyasi. Menhub juga berpesan kepada KCIC sebagai pelaksana proyek agar pekerjaan ini dapat diselesaikan tepat waktu. "Satu, harus on time. Yang kedua, mesti ada alih teknologi, dan ketiga adalah jaga hubungan dengan masyarakat banyak dan team work harus diperhatikan," ucapnya.
Baca Juga:
Terkait dengan wabah virus Covid-19 atau corona yang khususnya melanda daratan China, Menhub sudah berkoordinasi dengan KCIC dan memastikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan sesuai rencana dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Menhub mengapresiasi KCIC yang juga telah menjaga hubungan baik dengan masyarakat lokal dengan menempatkan sejumlah titik rumah pekerja dengan masyarakat lokal. Menhub berharap dengan begitu hal ini juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Saya bangga dan senang ada suatu proyek kereta cepat pertama kali di Indonesia, ini dikerjakan (dengan skema pembiayaan) business to business jadi artinya swasta Indonesia dengan swasta China. Ini merupakan proyek strategis yang kita inginkan karena tidak membebani APBN. Bayangkan ada Rp83 triliun yang masuk Indonesia dari swasta dalam proyek ini," ucap Menhub. Lebih lanjut Menhub mengatakan jika kereta cepat Jakarta-Bandung ini sukses kedepannya bukan tidak mungkin akan dilanjutkan hingga Surabaya.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra memastikan pihaknya telah mengantisipasi adanya sejumlah kondisi tanah yang rawan atau labil di beberapa titik di Jawa Barat. Selain faktor tanah, faktor cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini juga telah diantisipasi oleh PT KCIC. Sehingga diharapkan cuaca ekstrem tidak akan mempengaruhi proses pengerjaan proyek. "Jadi yang rawan sudah kita mitigasi. Kita sudah antisipasi hal tersebut," jelas Chandra.
Sebagai informasi, saat ini PT KCIC tengah mengerjakan sebanyak 13 Tunnel atau terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Nantinya Kereta Cepat Jakarta Bandung akan memiliki panjang mencapai 142,3 km dengan empat stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Halim, Karawang, Walini, hingga Tegalluar, Bandung.
Dari jalur tersebut sebanyak 80 km dibangun layang atau elevated. Sedangkan, sisa jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung digarap di atas tanah yang di antaranya melalui tunnel atau terowongan yang menembus bukit. Dengan keberadaan Kereta ini, waktu tempuh Jakarta – Bandung akan lebih cepat yaitu sekitar 46 menit dengan kecepatan sekitar 350 km/jam.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhub Optimistis Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai Akhir 2021"
Post a Comment