Dolar AS Masih Tertekan Yen, Rupiah Berkibar ke Rp13.314

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih melaju pada perdagangan di pasar spot hari Rabu (24/1/2018). Hal ini disebabkan masih melemahnya mata uang AS terhadap yen dan mata uang Asia lainnya.

Indeks Bloomberg mencatat rupiah pada Rabu petang ini ditutup naik 17 poin atau 0,13% menjadi Rp13.314 per USD, dibanding penutupan Selasa di level Rp13.331 per USD. Rabu ini, rupiah diperdagangkan di angka Rp13.309-Rp13.334 per USD.

Data Yahoo Finance mencatat mata uang NKRI pada Rabu ini ditutup menguat 7 poin atau 0,05% menjadi Rp13.311 per USD, dibanding penutupan Selasa di level Rp13.318 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.305-Rp13.328 per USD.

Sementara data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah pada Rabu petang ini ditutup di Rp13.355 per USD, terdepresiasi 8 poin dari penutupan hari Selasa di Rp13.347 per USD.

Melansir Reuters, USD masih berada di zona negatif, di mana indeks greenback jatuh ke level di bawah 90,00. Hari ini indeks USD turun 0,2% menjadi 89,935, level terburuk sejak Desember 2014. Dolar melemah tertekan kekhawatiran keuntungan imbal hasil mata uang AS yang mulai terkikis seiring bank sentral yang melakukan pemulihan stimulus besar mereka.

Terhadap yen Jepang, dolar AS turun di bawah ambang batas 110 untuk pertama kalinya dalam empat bulan. Dolar turun menjadi 109,80 yen, level terendah sejak 15 September 2017. Yen menguat setelah Bank of Japan memangkas pembelian obligasi pemerintah yang beredar di pasar awal Januari ini, sehingga memicu spekulasi akan keluarnya stimulus besar.

Spekulasi tersebut terus mendukung yen seiring langkah Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda yang pada Selasa lalu mempertahankan kebijakan moneter tetap stabil. "Ini yang membuat tren negatif lebih besar dalam dolar," kata Stephen Innes, kepala perdagangan mata uang Asia Pasifik di Oanda Singapura.

(ven)

Let's block ads! (Why?)